Sejak kecil Bill Gates gemar mengutak-atik komputer, Tepatnya sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar di Lakeside. Ia sukses menciptakan program pertamanya pada usia yang amat belia, 13 tahun.
Berkat kegemarannya itu, karir dan pundinya melesat bak meteor. Di daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, sejak 1993 hingga 2008 ini Bill Gates tercatat sebagai orang yang paling banyak hartanya.Asal tahu saja, di tahun 2007 total harta Bill mencapai Rp. 500 triliun. Jumlah itu sekitar 71 persen dari anggaran belanja Indonesia tahun yang sama. William Henry Gates, begitu nama lengkapnya, lahir di Lakeside, 28 Oktober 1955. Ayahnya, William H Gates adalah seorang pengacara sohor dan ibunya, Mary Maxwell seorang dosen dan pengawas di Universty of Washington. Bill anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Kristianne, usianya setahun lebih tua. Adiknya, Libby, usianya terpaut 9 tahun dengan Bill.
Bill menempuh Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Lakeside School. Di situ ia bertemu dengan Paul Allen, yang juga keranjingan mengutak-atik komputer.Mereka kerap kali meminjam komputer sekolah danm erancang rupa-rupa program.
Bersama Paul inilah, Bill kemudian mendirikan Microsoft, yang hingga kini merajai piranti lunak dunia.
Tahun 1973, Bill tamat dari Lakeside School. Dia mengikuti test SAT, semacam UMPTN di sini, untuk masuk ke Harvard Collage. Hasilnya mengagumkan. Ia memperoleh nilai 1590 dari maksimun 1600.Bill pun melenggang ke kampus bergensi di dunia itu. Di Harvard, kemampuannya dalam dunia piranti lunak kian berkembang setelah bertemu dengan Steve Ballmer, yang juga memiliki bakat sama. Di kemudian hari, Steve ini menjadi rekan bisnisnya dan menjadi CEO Microsoft Corporation.
Insting bisnis Bill mulai menyala ketika Intel, sebuah perusahaan hardware ternama,meluncurkan produk baru bernama Intel 8080 sekitar bulan April tahun 1974. Inilah chip computer pertama yang relatif murah meriah. Harganya cuma 200 dolar, dibandingkan dengan harga prosesor sebelumnya yang diluncurkan yakni Intel 8008 yang di atas 300 dolar.
Walau murah chip baru itu mampu menjalankan BASIC,yakni bahasa pemrograman umum untuk mikrokomputer. Dengan harga dan kemampuan yang dimiliki, chip ini diyakini akan laris manis di pasaran. Dan jika chip itu laris, maka terbuka peluang berjualan software. Calon pembeli potensial tentu adalah mereka yang menggunakan chip 8080.
Rencana bisnis itu pun dimulai. Bill lalu memanggil kawan masa kanak-kanaknya di Lakeside School, Paul Allen. Keduanya lalu mulai merancang sejumlah program.
Hasrat berbisnis itu kian menyala setelah Bill membaca Majalah Popular Electronics edisi Januari 1975. Majalah yang sohor dikalangan penggila dunia komputer itu mengulas panjang lebar soal produk Altair 8800.
Produk itu dibuat oleh Micro Instrumentation and Telementry Systems (MITS), sebuah perusahaan pembuat mikrokomputer.
Bill lalu menelepon Ed Roberts,Presiden Direktur MITS. Bill bilang bahwa dia dan rekan-rekannya membuat penerjemah BASIC untuk platform tersebut. Sejatinya, penerjemah itu belum dibuat. Bill Cuma ingin mengetahui apakah MITS tertarik atau tidak dengan program mereka.
Bill kegirangan, sebab Ed Roberts tertarik dan ingin melihat kemampuan program itu. Waktu ketemu pun ditentukan. Dua anak muda itu,Bill dan Paul saban malam ngebut menciptakan sejumlah emulator (program penerjemah) untuk Altair agar dapat menjalankan BASIC. Beberapa hari berselang, mereka lalu terbang ke Albuquerque, markas besar MITS. Presentasi itu sukses besar. Ed Roberts tertarik bukan kepalang.
Sebuah perjanjian kerjasama lalu dibuat. MITS berhak mendistribusikan penerjemah tersebut sebagai Altair BASIC.Paul Allen juga direkrut menjadi pegawai MITS, sedang Bill kembali ke kampus.Tapi naluri bisnis dan semangat menciptakan software terus menggebu. Kini Bill berada di persimpangan jalan:
- meneruskan kuliah atau total terjun dalam bisnis. Dan jawabannya ada di Lakeside,pada ayah dan ibunya yang memahami bakatnya semenjak kanak-kanak.
Akhir tahun 1975 Bill lalu kembali ke Lakeside. Bersama dua orangtuanya, Bill berdiskusi soal dua pilihan itu. Meski agak berat, dua orangtua itu merestui Bill meneruskan rencana besarnya, mengingat bahwa sejak kecil Bill memang terlihat berbakat di bidang ini. Dan sejak saat itu Bill meninggalkan Harvard, kampus impian kaum muda Amerika saat itu.Dia lalu menelepon Paul Allen dan memberitahu soal rencana besarnya membentuk sebuah perusahaan software. Paul Allen setuju.Tahun 1976 keduanya lalu mendirikan sebuah perusahaan di Albuquerque.
Namanya Micro-soft. Setahun
kemudian namanya diubah menjadi Microsoft. Nama perusahaan itu dipatenkan di kantor US Patent and Trademark, tanggal 26 November 1976.
Nama perusahaan itu melesat cepat. Microsoft Basic yang diciptakan perusahaan itu amat popular di kalangan penggemar komputer. Produk inipun menjamur di seantero Amerika,meluas ke Eropa dan kawasan lainnya.
Suatu ketika, software milik Microsoft yang belum resmi bocor ke pasaran dan disebarkan secara luas. Bill marah besar. Kemarahan itu tertuang dalam surat terbuka kepada penggila computer dalam
News Letter MITS edisi Februari 1976.
Dalam surat terbuka itu Bill menegaskan bahwa MITS tidak bisa terus membuat,mendistribusikan dan menjaga kualitas softwarenya dalam kualitas tinggi tanpa bayaran. Surat ini memang tidak populer di kalangan penggemar komputer, tetapi Bill Gates tetap meyakini bahwa pembuat software harus mendapatkan bayaran yang pantas.
Perlahan-lahan, Microsoft meraksasa. Kantor perusahaan tersebut lalu dipindah dari Albuquerque ke rumah barunya di Bellevue, Washington, 1 Januari 1979.
Bill rajin memompa semangat karyawannya dalam bekerja.Walau tidak mengurusi detail bisnis, Bill tetap terlibat langsung dalam menciptakan kode program. Lima tahun pertama, dia bahkan mereview sendiri setiap baris kode pemrograman yang dibuat oleh Microsoft. Dia juga lembur malam guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan karyawannya. Kerjasama dengan sejumlah perusahaan terus dilakukan.
Tahun 1980, IBM meminta Microsoft membuat sistem operasi untuk produk baru IBM PC. Awalnya Bill merekomendasikan petinggi perusahaan untuk bekerjasama dengan Digital Research (DRI),sebuah perusahaan pembuat sistem operasi yang cukup popular saat itu. Tapi IBM dan DRI gagal mencapai kesepakatan soal siapa pemilik lisensinya.
Petinggi IBM lalu mendesak Bill Gates membuat sistem operasi untuk perusahaan itu. Didesak terus-terusan begitu, Bill lalu menawarkan IBM mengunakan 86-DOS yang diproduksi oleh Tim Paterson dari Seattle Computer Products (SCM).Produk itu mirip dengan jenis yang diinginkan IBM. Petinggi perusahaan itu setuju.
Microsoft lalu membuat perjanjian dengan SCP untuk menjadi agen lisensi eksklusif. Belakangan Microsoft memiliki hak penuh terhadap 86-DOS.Setelah mengadaptasi sistem operasi untuk PC, Microsoft menjualnya ke IBM sebagai PC-DOS. Harganya sebesar 80.000 dolar AS. Hak ciptanya tetap dipegang Microsoft.Sejak saat itu, Microsoft menjadi pemain utama di bidangnya. dominasi itu kian kukuh setelah perusahaan itu sukses menciptakan produk baru yang kini terus merajai dunia: Microsoft Windows.
Produknya menjelajah seluruh dunia, tapi dalam soal cinta Bill tak jauh-jauh dari rumahnya sendiri:Microsoft. Sudah lama dia memendam cinta pada Melinda French, gadis cantik berotak cemerlang dan berwajah permai kelahiran Dallas, Texas, 1964.Bill “menembak” Melinda suatu malam di parkiran Microsoft. ”Bisakah kamu jalan-jalan dengan saya dua mingggu setelah Jumat malam ?” Tanya Bill Gates.
Melinda yang juga kesengsem dengan Bill, terkejut dengan ajakan itu. Bukan karena diajak hang out oleh seorang Bill Gates tapi lantaran waktunya yang teramat jauh, dengan jadwal yang serumit rumus-rumus software: dua minggu setelah Jumat malam.Sembari terperangah Melinda balik bertanya, ”Dua pekan setelah Jumat?” Bill mengangguk. Dengan sedikit kesel Melinda melanjutkan,” Telepon saya bila harinya sudah dekat.” Acara ngedate pertama itu sukses. Dan mereka menikah, 1 Januari 1994 di Lanai, Kepulauan Hawaii.Kini mereka memiliki tiga anak.
Jennifer Katherine Gates lahir 26 April 1996, Rory John Gates lahir 23 Mei 1999 dan Phobe Adede Gates lahir tahun 2002. Bill kini mengurangi kesibukannya di Microsoft. Ia kini sibuk bergiat di Bill and Melinda Foundation,yang bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan.
Written by: Bagus
More Mods,
Updated at:
15:29:00